Budaya Bogor |
Hampir disetiap daerah di kota bogor mempunyai tempat wisata dan Persebaran lokasi penemuan peninggalan-peninggalan tersebut hampir tersebar di seluruh wilayah Bogor. Dari era prasejarah, tinggalan arkeologi yang sementara dapat sebagai bagian dari keprasejarahan kawasan Kota Bogor, diantaranya berasal dari tradisi budaya yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa bercocok tanam (Neolitik), yaitu berupa benda-benda dan bangunan yang berkaitan tradisi atau upacara yang berkaitan dengan pengagungan arwah leluhur, yaitu benda-benda dan bangunan yang termasuk dalam kelompok tradisi budaya megalitik. Di masa lalu menurut von Heine Geldern (1945), tradisi budaya ini disimpulkan masuk dan berkembang di kawasan Nusantara sejak 3000 tahun sebelum masehi dan kemudian terus berkembang menembus kurun waktu sejarah. Oleh karena panjangnya rentang perkembangan budaya ini, sehingga kemudian disebut sebagai tradisi budaya megalitik.[1]
Di dalam sejarah perkembangan kebudayaan indonesia, di wilayah kota bogor pada sejarah kota bogor pernah di datangi/ pernah disinggahi oleh sebuah kerajaan yang tersohor di dataran sunda yaitu kerajaan padjajaran tapi ketika itu kerjaan padjajaran ini singgah di pakuan maka dari itu di namakan lah pakuan padjajaran. Banyak terdapat dikemukan para ahli tentang kerajaan ini, di antaranya ada yang menyimpulkan bahwa kota Bogor di masa lalu merupakan bagian dari pusat Pakwan Padjadjaran”. Masa klasik di Kota Bogor di masa lalu tersebut dibuktikan dengan sejumlah temuan baik berupa prasasti maupun arca-arca batu yang mewakili masa klasik yang pernah berlangsung di masa lalu.
Setelah itu, pengaruh budaya Islam dan Kolonial di kawasan Kota Bogor di masa lalu juga telah meninggalkan sejumlah tinggalan budaya materi.
ASPEK NILAI TRADISIONAL :
1. Naskah Kuno ; 2. Permainan Rakyat ; 3. Engkapan Tradisional 4. Cerita Rakyat; 5. Upacara Adat Tradisional: perkawinan, kelahiran, pertanian ; 6. Arsitektur Tradisional Ekonomi Tradisional ; pertanian atau peternakan ; 7. Organisasi Kemasyarakatan; struktur desa, pimpinan tradisional, pelapisan sosial/stratifikasi sosial ; 8. Pengetahuan Flora dan Fauna ; pertanian, obat-obatan, alam sekitar, kalender ; 9. Religi; Kepercayaan masyarakat setempat ;10. Teknonologi Tradisional; alat pertanian/bercocok-tanam ; 11. Kampung Rumah Adat; 12. Pola Pemukiman ; Pola Pemukiman di Pedesaan ; 13. Perubahan Budaya : perubahan sosial budaya ; 14. Hubungan antar Budaya; akulturasi budaya. [2]
Dan tradisi-tradisi yang sampai sekarang masih ada dan sering di mainkan oleh anak-anak kecil hingga orang-orang dewa yaitu:
1. Alat-alat permainan anak kecil dan orang-orang dewasa
a. Bebeletokan
Bebeletokan ini di buat di bambu yang berukuran kecil dan mempunyai warna bambu yang berbeda-beda tah itu warna hitam, hijau dan kuning. Tak hanya begtu saja akan tetapi ketika sudah mendapkan bambu tersebut kita potong bambu tersebut lalu masukan lah kayu kedalam bambu yang di potong dan hasilnya akan seperti serangka pedang dan pedangnya, tapi bebeletokan ini mempunyai ke unikan tersendiri peluru/amunisi yang di pakai ini hanya mengunakan kertas untuk dijadikan peluru dan suaranya itu bermaca tergantung bambu yang di dipilih dan digunakan.
b. Lodong
Lodong ini adalah sebuah permainan yang menggunakan bambu yang besar dan lodong ini pun seperti senjata mengeluarkan suara yang besar, lodong ini sering di pakai dalam acara-acara besara seperti hari raya idul fitri dan digunakannya itu ketika waktu mengumandangkan takbir untuk memeriyahkan. Dan peralat yang digunakan untuk menimbulkan suara denagan meggunaka karbit, karbit yang dimasukan kedalam lodong dan di akahiri dengan membakar karbit tersebut.
c. Bandring
Bandirng apabila dalam bahas betawi atau bahasa indonesia adlah ketapel permainan ini sangat unik sekali karena permaina ini sudah ada pada jaman dulu, pada zaman penjajahan juga permainan ini sering di gunakan untuk berperang karena peluru yang di gunakan bandring ini adalah batu krikil.Bandringan ini di buat dari dahan pohon jambu, yang berbentuk seperti huruf Y.
2. Upacara Adat
a. Syukuran
Syukuran ini sering di lakukan apabila sebuah keluarga mendapatkan rejeki atau pun nadzar upacara syukura ini sampai sekarang masih di lakukan oleh orang-orang bogor tah itu dari kota maupun sampai plosok-plosok masih melaksanakan upacara syukuran ini.
b. Ngabesan
Ngabesan dalam arti luas yaitu salah seroang laki-laki yang akan menikah mendatangi rumah perempuan yang akan di pinangnya, dengan membawa bermacam-macam bawaan atau makan yang akan di serahkan kepada calon yang akan dipinangnya.
c. Nujuh Bulan
Nujuh bulan ini adalah sebuah upacara tradisi yang sering di lakukan ketika ada seorang ibu yang melahirkan.
d. Tahlilan
Tahlilan adalah upacara taradisi yang sering di lakukan ketika ada orang yang meninggal dunia,dan dilam pembacaan tahlilan ini berbeda-beda pula, tahlilan ini dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah tujuh hari beres biasanya sering ada setiap hari jumat tahlilah samapai empat puluh hari orang itu meninggal.
e. Natus
Natus adalah seratus hari orang yang telah meninggal
f. Haul
Haul adalah upacara trasidi setahun orang yang telah meninggla ini hampir sama dengan tahlilan
3. Permainan tradisi
a. Enggrang adalah sebuah permainan tradisi yang di buat dari bambu atau pun kayu yang di buat panjang lurus keatas dengan tempat kaki untuk diam diatasnya agar terlihat tinggi, biasa enggrang ini sering di maenkan pada acara-acara tertentu. Tapi pada zam sekarang enggra sudah di pake tidak hanya pada acara-acara tertentu saja. Karna permainan ini sangat unik sekali. Permainan Enggrang ini sudah mebudaya di negara-neraga lain akan tetapi bentuk yang meraka gunakan tidak terbuat dari kayu-atau bambu dan tidak perlu menggunakn pegangan.
b. Dang dut
Dang dut ini sudah lama ada di indonesi terutama di kota bogor, dang dut sering dipake ketika acara-acara Hajatan dan apabila dalam bukunya roma irama dang dut ini sebagai dakwah karena H Roma Irama membuat buku politik dakwah dalam nada.
Seperti di ketahui Kota Bogor memiliki 6 Kecamatan yaitu : Bogor Tengah, Bogor Selatan, Bogor Utara, Bogor Timur dan Kecamatan Tanah Sareal.Di dalam kaitannya kecagar budayaan masing – masing Kecamatan memiliki nilai – nilai Budaya yang berhubungan dengan latar belakang perkembangan Sejarah.Dalam hal ini secara Periodesasi aspek Kesejarahan memiliki masa-masa tertentu yaitu : Masa Prasejarah, Klasik ( Hindu, Budha ) Islam/ Kerajaan – kerajaan Islam dan masa Kolonial.Perlu di catat di sini bahwa walaupun Jepang pernah menjajah kita sekitar 1942 – 1945 dan memiliki kurun waktu lebih dari 50 ( lima puluh ) tahun untuk salah satu kriteria yang tercantum didalam Undang – undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya, namun belum ada dijumpai pengaruh nilai Budaya dari Penjajahan Jepang terhadap Benda Cagar Budaya, khususnya di Wilayah Bogor .
A. Wilayah Kecamatan Bogor Tengah
Di Wilayah ini banyak dijumpai bangunan bergaya Indis, tinggalan masa Kolonial, secara umum dampak bangunan tinggalan Belanda sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jendral Sudirman, Ir H Juanda, Surya Kencana, Siliwangi sampai Sukasari.Selain itu di beberapa kawasan seperti Kelurahan Sempur, Babakan dan sepanjang Jalan Raya Pajajaran dari SMKN sampai Kampus IPB, Baranangsiang bangunan – bangunan bergaya Tropis Lokal, Internasional Style dan Art Deco, tampak dengan kokoh berdiri diantara bangunan – bangunan lama yang telah berubah baik Ekstrin maupun Strukturnya.
B. Wilayah Bogor Selatan
Berbeda dengan Wilayah Kecamatan yang banyak menampilkan bangunan bergaya Inggris, di Bogor Selatan cirri khas Tinggalan Sejarah adalah Situs – situs, Benda – benda Alam dan Kawasan yang berkaitan dengan Sejarah masa Kerajaan Sunda Pajajaran.Selain itu terdapat bangunan Rumah Tinggal paduan antara Indis dan Etnis Arab nama yang jelas di Wilayah ini, khususnya di Kelurahan Empang, Mesjid, Makam Keramat banyak di jumpai pula.
C. Wilayah Bogor Barat
Di Wilayah Kecamatan Bogor Barat, selain banyak dijumpai bangunan bergaya Indis seperti di Kecamatan Bogor Tengah, ciri khas yang menonjol adalah Bangunan Penelitian Tinggalan Belanda, antara lain Pusat Penelitian Kehutanan. Satu hal yang menarik Karya Arsitek F Silaban berupa Bangunan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (dahulu SPMA Bogor ) di jumpai di Wilayah ini yaitu di Jalan Cibalagung, Karya ini merupakan Bangunan Monumental, mengingat nama besar F Silaban sendiri, selanjutnya Bangunan ini merupakan bangunan pertama rancangan F Silaban yang terlaksana di Kecamatan Bogor Barat.
D. Kecamatan Bogor Timur
Tinggalan Kolonial berupa Bangunan – bangunan Indis, namun sangat kuat dengan ciri Art Deconya banyak dijumpai disepanjang Jalan Siliwangi. Bangunan – bangunan tersebut telah memberi cap Kota Bogor (terutama di kawasan Jalan Siliwangi – Jalan Sukasari ) sebagai Kota yang menggambarkan perjalanan Sejarah Arsitektur Barat Modern. Melalui deretan bangunan dapat disimak unsur – unsur Arsitektur Modern tersebut antara lain : Art Deco, De Stjle, Cubisme dan International Stjle.
E. Wilayah Kecamatan Bogor Utara
Kaitan dengan Sejarah Kolonial Belanda tidak terpisah dengan kehadiran Gubernur Willeim Herman Daendels dengan proyek Jalan Raya Pos, Jalan ini melintas antara penggalan Jalan Raya Bogor – Ciluar – Cibuluh sampai masuk Ir. H Juanda, Suryakencana, Sukasari sampai menuju arah Puncak – Cianjur. Di dekat Komplek Brimob, terdapat Jembatan buatan Belanda yang masih tampak sisa – sisanya berupa lengkungan bata merah yang masih tampak dan pilar tepi jembatan.Selanjutnya di Wilayah ini terdapat Situs Pemakaman Embah R. Kan’an, Pabrik Tapioka pertama di Bogor ( Pabrik Tapioka Setia ) dan sebuah bangunan Monumental di Kedung Badak yaitu Gardu Listrik PJKA yang kini digunakan Gudang Pustalasi PLN.
F. Wilayah Kecamatan Tanah Sareal
Tanah Sareal adalah berdiri saat pengembangan perluasan Kota Bogor secara Administrasi namanya masih Tanah Sareal.Di Wilayah ini terdapat Situs Embah Khaer ( dekat Komplek Dinas Kesehatan Kota Bogor ) banyak di jumpai Bangunan Bergaya Indis dan yang menarik adalah Komplek Rumah Potong Hewan yang kaya dengan corak dan bentuk Bangunan Indis pula. [3]
[1] Wikepedia Indonesia
[2] Wikepedia Indonesia
[3] Wikepedia Indonesia
Labels:
Feature
Thanks for reading Cirihas Budaya Orang Bogor . Please share...!
0 Comment for "Cirihas Budaya Orang Bogor "