SAMUDRA INFORMASI

Sumber Informsi

Penjual Buah Kulang-Kaling Sudah Marak Di Pasar



Pedang. Buah kulang-kaling deng melayani pembeli di pasar kosambi, jl. Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/6).

KOSAMBI, (GM).

Menurtu pemantauan “GM” Hari pertama bulan suci ramadhan situasi pasar kosambi sama seperti hari-hari biasa, tidak ada peningkatan pembeli yang sangat segnifikan.

Tapi kebalik dengan Penjual kulang kaling di pasar kosambi jl. Ahmad Yani Kota Bandung Jawa Barat, Rabu, (6/6). awal bulan Suci ramadhan sangat marak, ada yang jualan musiman ada juga yang jualan harian.

Menurut sala salah seorang pedang kulang-kaling ibu mimin yang di temui di pasar kosambi mengatakan “ kulang kaling yang saya jual kepada konsumen itu seharga Rp 15.000/kg dan Rp 12.000 tergantung besar kecilnya, tapi saya beli dari produsernya mah Rp 9.500/kg dan Rp 10.000 itu pun tergantung besar kecilnya kulang kaling yang saya beli dari pemasok,

Ia menambahkan saya menjual kulang-kaling ini tidak musiman tapi tiap haripun saya jualan, namun berbeda dengan bulan Ramdhan pembeli pada bulan suci Ramdhan sangan banyak kalau hari-hari biasa sangat sedikit, dan saya pun suka menjual kulang-kaling banyak kalau di bulan puasa saya jual seton dalam bulan. Dan yang membeli kulang-kaling ini rata-rata adalah ibu rumah tangga.

“tidak hanya kulang king saja yang saya jual tapi saya pun menjual pacar cina, labu, cingcau, ager, yang saja jual musiman”. tegasnya

Kulang kaling ini dapat di buat apa saja untuk menjadi menu utama berbuka puasa seperti kolek, es buah dan lain sebagainya.

Menurut ibu anggi (37) th yang sedang membeli kulang-kaling mengatakan “ sangat suka aja anak-anak pun suka juga dan mwenjadi menu utama untuk buka tapi jarang juga si dan setiap haripun berbeda menu utama bukanya, dan setalah saya merasakan kulang-kaling enak aja rasanyamah”.

“ prediksi unutk tahun ini kayanya berkurang soalnya terlihat dari hari pertama puasa juga sedikit sekali pembelinya, berbeda dengan tahun kemarin lumayan banyak hari pertma tuh” . ujar Lilis sebagai penjual kulang-kaling musiman.

Dan juga manfaan kulang-kalingpun ada salah satunya mengatasi radang sendi,radang sendi adalah penyakit lutut setelah berjalan beberapa menit atau ketika menaiki tangga lutut tersa sakit, obat untuk mengatasi penyakit tersebut yaitu dengan memasak kulang-kaling dengan cara di rebus tanpa menggunakan gula atau pewarna kolang kaling rebus tersebut dapat di konsumsi setiap harinya sebagai cemilan sebanyak 100-200 gram/hari. Ujar ibu mimin yang dia kasih lembaran dari Dokter Sujana.

“ ciri memilih kulang kaling yang bagus berwarna kuning, di pegang licin, di pijit lembek , dan cara mengolah nya pun apa bila ingin aman harus di cuci dengan air ledeng jangan menggunakan air sumur ataupun bisa juga menggunakan air pompa krene rata-rata unsur FE nya di cuci sampai dua kali (selang 2 jam), direndam dengan air mineral selama kurang lebih 1 jam. Selanjutnya di bilas lalu airnya di buang dan ditiriskan, mendidihkan air hingga mendidih, setelah itu masukan kulang-kaling kedalam air yang sudah di didihkan,selama dididihkan jangan lupa di aduk-aduk, setelah rebusan kulang-kaling mendidih diamkan selama lima menit tapi harus sambil di aduk, setelah di tunggu lima menit tunggu sampai dingin lalu dapat di konsumsi. Pengelolaan dan penyimpanan jangan mengandung unsur logam (almunium dan stanles)”. tegasnya



Kenaikan Harga Sembako Menjelang H-1 Ramdhan


Kenaikan Harga Sembako Menjelang H-1 Ramdhan
salah seorang pedagang daging sapi sedang melayani pembeli di pasar Ujungberung, Kota Bandung, jawa Barat. Minggu, (5/6)

Menjelang H-1 bulan suci Ramadhan, kenikan harga kebutuhan masyarakat takterbedung dan ini sudah biasa ketika akan menghadapi bulan suci ramadhan, pergerakan harga sejumlah komoditas seperti daging sapi, daging ayam, hingga cabai merah menunjukan pergerakan signifikan setiap harinya.

Pantauan “GM” Minggu (5/6) di pasar kosambi, harga cabai merah naik dengan segnifikan yang tadinya Rp 44.000/kg kini Rp 60.000/kg, sementara bawang merah tidak mengalami kenaikan malah mengalami penurunan yang sangat derastis yang tadinya Rp 42.000/kg kini Rp 36.000/kg.

Daging ayam yang tadinya Rp 32.000/kg sekarang naik menjadi i Rp 38.000/kg, dan naiknya daging ayam ini sudah dari dua hari kebelakang, sementara daging sapi belum mengalami kenaikan yaitu Rp 110.000/kg, harga beras tetap belum mengalami kenaikan yaitu Rp 10.000/kg, begitupun dengan telor belum ada kenaikan sama sekali yaitu Rp 20.000/kg.

Hampir sama dengan di pasar kosambi, harga-harga sembako di pasar Ujungberung beberapa mengalami kenaikan, Seperti Daging sapi yang tadinya Rp 110.000/kg kini Rp 120.000/kg

“itu sudah biasa kalau mau puasamah sudah jadi tradisi apabila mau bulan suci ramadhan pasti naik, cuman naiknya jangan terlalu tinggi wajar-wajar saja” papar bety (55) warga kosambi saat berbelanja di pasar kosambi.

Ia berharap jangan ada kenaikan tapi gimana lagi ini udah dari sananya boleh-boleh saja naik tapi jangan terlalu mahal naiknya, tegasnya.

Berbeda dengan di pasar kosambi harga cabai merah di pasar Ujung berung tetap tidak ada kenaikan masih normal dengan harga yaitu Rp 50.000/kg, begitupun bawang merah masih normal yaitu Rp 30.000/kg

Sedang kan harga telor masih normal yaitu Rp 20.000/kg dan harga beras di pasar Ujung berungpun masih normal yaitu Rp 9.000/kg tidak ada keniakan. dan untuk harga ayam mengalami kenaikan yang tadinya 33.000/kg kini Rp. 36.000/kg.

“ mau gimana lagi kalau saya tidak naikan maka akan mengalami kerugian dan ini pun naik kalau dari distributornya dan naiknya pun tidak terlalu tinggi paling antar Rp 1.000 sampai 4.000 rupiah.

Ia berharap stabilkan kan harganya karena buat pedagang mah terlalu berat dan ini tidak ada peningkatan pembeli di pasarmah dan kasihan juga pada yang beli karena yang beli itu bukan karena ada uang tapi karena kebutuhan, Tegasnya.

Membludaknya Buah- Buahan Di Pasar

PEDAGANG buah-buahan, ujang melayani konsumen di pasar Suci Haur Geulis, Kota Bandung, Jum'at (3/6).
HAURGEULIS
Menjelang bulan suci Ramadhan, hampir setiap pasar di kota bandung sudah mulai menjual buah-buahan yang sering di buat minuman untuk berbuka, terutama timun suri yang sering di buru oleh para konsumen tah itu dari ibu rumah tangga maupun dari penjual es buah.

Berdasarkan pantauan “GM” , di pasar Suci, Haur Geulis, kota Bandung, (3/6) sudah terlihat para penjual buah timun suri dan buah-buahan lainnya yang sering di buru oleh para konsumen untuk di buat es buah.

Menurut Ujang Salah penjual Buah-buahan yang temui wartawan “GM” di pasar Suci, menjelanga bulan suci Ramadhan buah-buahan sudah mulai banyak di jual di pasaran terutama timun suri “ saya membeli timun suri ini Rp. 400/ kg nya dan saya jual kembali ke setiap konsumen Rp. 8000/kg.

Ia menyebutkan timun suri yang di jual ke setiap konsumen di dapatkan dari petani caring dikarnakan harganya cukup mahala, ia beli langsung dari petani berebes, kemudian ia jual dengan harga sedikit berbeda dengan harga yang di beli dari petani. Dan di jualnya pun dengan harga yang murah juga.

“Pada bulan suci ramadhan saya meningkatkan kembali pasokan timun suri yang biasanya saya setiap hari itu cuman 10 kg kini untuk bulan suci ramadhan ini menjadi 80 kg,dan biasanya saya membeli timun suri itu satu ton tapi saya simpan di rumah dan di jualnyapun tidak langsung semunya cuman di ambil sedikit-sedikit”.

Dan ujang menambahakan Prediksi untuk bulan suci ramadhan tahun ini diperkirakan berkurang “ tahun ini ada kemungkina akan berkurang di bandingkan dengan tahun kemaren karena tahun sekarang terlihat dari cuaca sering turun hujan pada sore hari,

Di Jual Pada Hari Biasa

Timun suri di jual tidak hanya pada bulan suci ramadhan saja tapi sering di jual juga pada hari-hari biasa tapi tidak terlalu banyak pembeli tapi pada bulan suci ramadhan lebih banyak konsumennya.

Menurut Aja (51) pedagang buah-buahan mengatakan timun suri yang saya jual tidak hanya musiman saja tapi saya jual juga pada har-hari biasa, tapi bisa saja di bialng musiman karena saya menjual lebih banyak dan lakunyapun banyak pada bulan suci Ramadhan” .

Ia mengatakan tidak hanya timun suri saja yang saya jual di bulan suci ramdhan tapi beluwah, melo dan lain lain yang sering di buru oleh konsumen pun ia jual.

“hati-hati saja Apabila akan membili timun suri harapa di lihat terlibih dahulu, kadang timun suri yang masih kecilpun sudah lembek (matang), tapi harap di perhatikan walaupun lemebek itu bukan berarti matang tapi matang terpaksa, ciri timun suri yang sudah matang dan bagus itu di konsumsi itu warnanya kuning, apabila akan membeli harap minta terlebih dahulu kepada pedagannya agar di belah terlebih dahulu timun surinnya“ tandasnya.

Masih Stabilnya Harga Sembako Menjelang Ramadhan



fitro penjual daging ayam sedang memotong ayam di pasar Gedebage Kamis,(2/6).



Masih Stabilnya Harga Sembako Menjelang Ramadhan

Masih Stabilnya Harga Sembako Menjelang Ramadhan
salah seorang pedagang daging sapi sedang melayani pembeli di pasar Ujungberung,Kamis,(2/6).
harga sembako di pasaran belum adakenaikan yang segnifikan harganya masih sama walaupun ada beberapa macam yang sudah sedikit naik yani daging ayam yang tadinya tiga puluh ribu rupiah per kilogram naik menjadi dua ribu rupiah.

Seperti yang terjadi di pasar ujungberung dan gede bage Kota Bandung, Kamis, (02/06). harga masih stabil belum ada kenaikan, terkecuali ada beberapa macam yang harganya sudah sedikit naik yaitu ayam yang tadinya tiga puluh ribu rupiah menjadi tiga puluh tiga ribu rupiah.

Sembako yang di pasok ke pasar ujungberung dan Gedebage langsung didistribusikan dari pusatnya seperti ayam yang hareganya pun apabila dari pusat naik otomotatis dari pasarpun ikut naik dan tergantung harga dari distributornya sendiri.

Menurut fitro salah satu pedagang ayam di pasar Gedebage mengungkapkan bahwa tidak semua bahan sembako kenaikan harga.

“ harga masih ada harga yang stabil tapi masih ada sedikit kenaikan yang tadinya tigapuluh ribu rupiah per kilogram menjadi tiga puluh tiga ribu rupiah per kilogram , menjelang puasa pun kenaikan belum tau ya paling naik juga dua ratus, tiga ratus tergantung distributor dan daging ayam dikirim langsung dari distributor yang ada”.

Fitropun menambahkan harapannya untuk pemertintah agar harga harga tetap setabil dengan tidak menaiakan harga.

Sementara itu menurut adi pedagang daging ayam di pasar Ujungberung mengungkapkan harga daging sapi masih stabil

“ harga daging ayam yang kecil tiga puluh ribu rupiah per kilogram kalau yang besar tiga lima ribu rupiah per kilogramnya, karena harganya tergantung penstributornya. Harapannya yang normal aja harga sama seperti biasa jangan ada kenaikan harga”

Tidak hanya daging ayam yang dijual di pasar induk Gede bage dan Ujungberung ada juga penjual daging sapi yang di jual dengan harga seratus sepuluh ribu rupiah per kilogramnya, dan belum ada kenaikan menjelang puasa. Walaupun banyak para pedangan mengatakan akan ada kenaikan harga antara hari sabtu dan minggu.

budi pedagang daging sapi saat di temui wartawan di pasar induk Gedebage mengatakan bahwa daging sapi hingga saat ini tidak mengalami perubahan.

“ harga daging sapi masih normal dengan harga seratus sepuluh ribu rupiah per kilogramnya, perkiraan hari sabtu dan minggu harga daging sapi akan naik, paling di awal dan di akhir puasa haraga daging sapi akan naik, harapan saya untuk pemerintah menstabilkan harga dengan harga biasanya dan hampir setiap tahun naik”

Harga cabai tetap stabil

Tidak hanya bahan poko saja yang masih stabil tapi haraga cabeipun harganya masih stabil tidak ada penaikan sama sekali, karena pesediann cabai di setiap pasar masih memenuhi keinginan konsumen.

Menuru ade selaku pedagang cabei mengatakan “ harga cabe delapan belas ribu rupiah per kilogram belum ada kenaikan harga masih stabil sekarang mah, naik pasti ketika bulan puasa tiba kenaikannya paling lima persen yang tadinya delapan belas ribu rupiah per kilonya menjadi dua puluh lima ribu rupiah perkilonya”.

Dan menurut Eli (53) jln golep ujung berung salah seorang pembeli cabai mengatakan” engga ada kenaikan paling daging ayam aja yang naik harganya masih delapan belas ribu rupiah per kilogramnya”.

Operasi Pasar Murah Menjelang Ramadhan

Operasi Pasar Murah Menjelang Ramadhan
Badan Usaha Logistik (Bulog) Jawa Barat beserta pemerintahan kota Bandung mengadakan operasi pasar murah yang di adakan di kantor Kecamatan ujung Berung, kota Bandung, Rabu (01/06/2016)

Di adakannya operasi pasar murah sebagai bentuk antisi pasi badan usaha logistic (Bulog) beserta pemerintahan kota Bandung karena melonjak harga sembako menjelang bulan ramadhan.

Sembako yang di jual diantaranya bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging sapi, dan beras dijual pasaran dengan harga relatip murah, seperti halnya beras yang dijual dipasaran dengan harga sepuluh ribu rupiah per kilogram kini menjadi tujuh ribu Sembilan ratus rupiah per kilogramnya.

Menurut agus lastono selaku pelaksana lapangan operasi pasar murah mengatakan “ pemerintah daerah mengadakan operasi pasar murah untuk mengevaluasi situasi dilapangan menjelang Ramadhan di karnakan ada beberapa komunitas yang harganya diluar yang biasa, dan berkordinasi dengan perijinan perdagangan dan badan Usaha Logistik (Bulog)”Diadakannya operasi pasar murah bertujuan untuk “ stabilisasi harga”. Dengan harapan “diharapkan masyarakat mendapatkan harga yang wajar sesuai dengan memang harganya.

Sembako yang di jual langsung dari para petani ini dijual dengan harga yang wajar dan di hitung dengan ongkos angkut oprasional apa gtu aja. Bawang merah dijual dua puluh tiga ribu per kilogram, bawang putih tiga puluh Sembilan ribu per kilogram, minyak goring sebelas ribu lima ratus per liter, gula dua belas ribu per kilogram dan daging sapi delapan puluh Sembilan ribu”, ujar seksi penyediaan Badan usaha logistic (Bulog).

“ya alhamdulilah bisa kebantu kan harga yang di pasaran cukup mahal ya karena orang yang kaya kita ga kejangkau, alhamdulilah dengan adanya pasar murah sangat kebantu. harga yang di sediakan cukup murah, harapannya yang sering aja ada pasar murah mudah-mudahan sering aja dan sangat kebantu.

Ibu ningsih menambahkan kegiatan ini cukup membantu rakyat miskin. “Terimakasih banyak kepada pemerintah yang telah membantuk rakyat miskin seperti kita”.

Kegiatan yang diamankan oleh lindungan masyarakat (LINMAS) berkordinasi dengan kepolisian sektor ujung berung terlihat kondusif dari mulai pembeli hingga pelayanan sembakonya.

Acara yang sudah berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya di adakan di kecamatan ujung berung tetapi diadakan di setiap kecamatan yang ada di kota Bandung dengan serentak.

Koreksi Soal Kekalahan Hendra/Ahsan

Koreksi Soal Kekalahan Hendra/Ahsan
Tim Thomas Indonesia
Meskipun berhasil memenangkan tiket semifinal Piala Thomas 2016, namun Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky merasa tim Thomas perlu perbaikan dalam beberapa hal. Apalagi calon lawan kuat sudah menanti di semifinal, antara tim Thomas Tiongkok atau Korea.

Tim Thomas Indonesia melaju ke semifinal dengan mengalahkan Hong Kong 3-1. Tiga poin kemenangan datang dari Tommy Sugiarto, Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.

Pertarungan melawan Hong Kong di perempat final begitu berbeda dengan laga penyisihan grup B lima hari lalu dimana kala itu Indonesia menyapu bersih semua nomor tanpa kehilangan satu game pun.

“Tim Thomas memang agak tegang karena di grup bisa menang telak dari Hong Kong di penyisihan. Di game pertama, pergerakan Tommy sedikit berat, Hendra (Setiawan)/(Mohammad) Ahsan penampilannya kurang bagus, banyak menunggu dan kesannya memaksa untuk memberi tekanan pada lawan, tetapi ketika lawan menyerang balik, mereka tidak siap,” jelas Rexy soal evaluasi tim Thomas.

“Jonatan (Christie) tampil tenang, biar pun dia harus menang di partai ketiga. Permainannya semakin matang, walaupun sedikit terpengaruh dengan perubahan permainan Hu Yun, Jonatan bisa bangkit di game ketiga dan bermain dengan tenang,” tuturnya.

Sementara itu, Kapten Tim Uber Indonesia, Greysia Polii, menilai timnya yang sebagian besar terdiri dari pemain-pemain muda, hingga saat ini masih memupuk keberanian dan rasa percaya diri menghadapi lawan-lawan yang lebih berpengalaman. Greysia optimis di Piala Uber 2018, pemain-pemain muda sudah dapat diandalkan.

“Kami datang dengan komposisi sebagian besar pemain muda, awalnya sempat berpikir bisa nggak ya kami lolos dari penyisihan? Ternyata kami bisa ke perempat final dan memenuhi target. Soal tegang, pemain top saja main di beregu saja tegang, apalagi pemain muda. Saya mau tekankan ke adik-adik saya kalau di kejuaraan beregu ini sebenarnya mental yang berpengaruh, tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa melebihi limit,” jelas Greysia.

“Tim Uber kami memang masih kalah satu kelas dari Korea. Absennya Nitya memang membuat peluang kami berat untuk mengambil dua poin di nomor ganda. Satu hal lagi, menurut saya penampilan Fitriani cukup mengesankan,” komentar Rexy soal tim Uber.

Tim Uber Indonesia menjadi runner up grup C dengan memetik dua kemenangan dari Bulgaria (5-0), Hong Kong (3-2) dan dikalahkan Thailand (2-3). Di perempat final, tim Uber Indonesia dikalahkan Korea dengan skor 0-3.
Back To Top